Jumat, 17 Mei 2013

Mitos




Mitos Tentang Anak Kembar

      Pernahkah anda mendengar mitos-mitos tentang anak kembar ? Saya sendiri Sunarto Arif Sura' sudah pernah mendengarnya. Mempunyai saudara kembar itu terjadi pada diri saya sendiri. Ini kisah nyata saya sendiri. Saya mempunyai saudara kembar tetapi karna kehendak Tuhan lain sehingga beberapa saat setelah saya dan saudara kembar saya lahir, saudara kembar saya meninggal dunia.
            Saat saya sudah berumur remaja, saya bertanya kepada orang tua saya ,”diantara saya dan saudara kembar saya, siapa yang terlebih dahulu lahir ? dan orangtua saya menjawab ,”Kamu”. Saat itu saya sempat berfikir mungkin, kalau saudara kembar saya yang terlebih dahulu lahir pasti dia yang akan hidup dan saya tidak akan ada sampai pada saat ini.
Saya banyak mendengar mitos tentang saudara kembar, salah satu diantarnya adalah, katanya “orang yang kembar non-identik (dizigotik) harus dipisahkan dan tinggal dalam rumah yang berbeda/tidak tinggal serumah karena apabila tidak dipisahkan maka salah satu diantara bayi kembar tersebut akan meninggal dunia. Saat itu saya berfikir mengapa saat saya dan saudara kembar saya lahir tidak langsung dipisahkan, mungkin dengan hal itu saudara kembar saya bisa hidup. Tetapi itu semua hanya mitos.
Sebenarnya, fakta menunjukkan bahwa adanya bayi kembar dizigotik itu berasal dari 2 telur disebut juga heterolog, binovuler, atau fraternal, kedua telur bisa berasal dari : 1 ovarium dan dari 2 folikel de graff, 1 ovarium dan dari 1 folikel de graff dan  1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri. Kembar non-identik atau kembar dizigotik berasal dari dua sel sperma dan dua sel telur yg masing-masing mengalami pembuahan menjadi 2 zigot. Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah.
Kematian perinatal anak kembar lebih tinggi daripada anak kehamilan tunggal. Prematuritas merupakan sebab utama. Selain itu juga lebih sering terjadi pre-eklampsia, hidramnion, kelainan letak, prolapsus funikuli, dan operasi obstetrik, dan menyebabkan sindroma diastres respirasi, trauma persalinan dengan perdarahan serebral dan kemungkinan adanya kelainan bawaan pada bayi.    
Kematian anak kedua lebih tinggi daripada yang pertama karena lebih sering terjadi gangguan sirkulasi plasenta setelah anak pertama lahir, lebih ganyaknya terjadi prolapsus funikuli, solutio plasenta, serta kelainan letak pada janin kedua. Kematian anak pada kehamilan monozigotik lebih besar daripada kehamilan dizigotik karena pada yang pertama dapat terjadi lilitan tali pusat antara janin pertama dan kedua.
Jadi, kesimpulannya adalah mitos mengenai bayi kembar non identik yag katanya harus dipisahkan itu hanya sebuah cerita yang mau percaya atau tidak percaya itu dikembalikan kepada pribadi kita sendiri. Thank’s !
Semoga Bermanfaat …